Jumat, 21 Agustus 2009

Meet and Greet with Secondhand Serenade a.k.a John Vesely (Happy and Expressive Like Summer)

Banyak orang yang salah mengartikan ketika pertama kali mencoba untuk berkenalan dengan musiknya. Secondhand Serenade adalah proyek rock akustik solo dari Amerika yang dimotori oleh John Vesely sebagai vokalis sekaligus gitaris. Bukan nama sebuah grup musik. Penampilannya didukung oleh elemen orkestra dan iringan band. Sebagai penyempurna, ia mengajak dua produser industri heavyweight, Danny Lohner (Nine Inch Nails) dan Butch Walker (Fall Out Boy).

Pagi itu, Sabtu, 8 Agustus 2009 DJWIRYA.COM (DW) mendapatkan kesempatan dari Warner Music Indonesia yang mendalangi munculnya album baru Secondhand Serenade, yang bertajuk “A Twist in My Story”, untuk melakukan meet and greet dengan John Vesely di ruang Sumba, hotel Borobudur. Keramahan John dengan tingkahnya yang begitu ekspresif, langsung membuat DW merasa nyaman untuk melakukan interaksi dengannya. Berhubung waktu yang diberikan begitu singkat, DW tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja.

DW: John, gimana pendapat kamu tentang cuaca di Jakarta?
John: I love it! Saya sangat suka dengan cuacanya. Saya suka dengan iklim tropis seperti ini. Persis seperti waktu saya pernah ke Filipina, dengan iklim tropisnya yang panas dan hangat.

DW: Kamu pernah ke Bali?
John: Oh, belum. Tapi, besok saya akan berangkat ke Bali.

DW: Berapa hari kamu di Jakarta?
John: Saya baru datang kemarin malam dan besok langsung menuju Bali. Sepertinya besok saya langsung berenang. Hahaha..

DW: Perasaan kamu gimana saat Java Rockin’land mengundang kamu?
John: Wow tentu sangat senang. Saya tidak menyangka karena saya kan tinggal di Eropa, tiba-tiba manager saya menunjukkan pesan di email bahwa saya diundang datang ke Indonesia. Ini seperti tamasya buat saya. Saya kan pernahnya ke Filipina yang cuaca dan budayanya memang agak sama dengan Jakarta. Ini cuaca favorit saya. Hangat. Sangat excited mempunyai pengalaman baru. Sangat menyenangkan!

DW: Apa sih yang jadi inspirasi kamu?
John: Inspirasi? Saya punya banyak inspirasi. Saya pikir semua orang juga begitu. Dalam kehidupan nyata, segala macam hal yang kita lakukan, segala macam perkembangan dalam hidup dan apa pun yang kita lakukan, mau baik atau pun buruk, perubahan hidup dan lain-lain itu menjadi inspirasi buat saya. Saya ingin terus bertumbuh dalam proses khususnya dalam menulis lagu dan itu tercipta lewat album baru saya yang berbeda dari sebelumnya. Saya terinspirasi dari apa yang saya bisa lakukan dengan lebih baik.

DW: Gimana cara kamu membangun hubungan pertemanan dengan fans di Indonesia?
John: Ouw, saya suka Twitter.
DW: Nama kamu di Twitter apa?
John: secondhandjohn. Dalam konser saya yang terakhir kemarin, yang mengagumkan sekitar 75 atau 85 % pengunjung Twitter menyatakan bahwa mereka sangat enjoy dengan pertunjukkan yang saya berikan. Orang-orangnya itu dari Taiwan, dan lain-lain. Ini sangat excited buat saya karena akhirnya saya bisa berikan yang terbaik.

DW: Apakah kamu suka gugup?
John: Oh, tentu tidak! Karena setiap saya berdiri di atas panggung, saya merasa nyaman. Semua orang yang melihat kamu berharap kamu tampil dengan baik. Makanya kamu harus bisa memberikan yang terbaik, jadi tidak mengecewakan mereka. Tidak ada alasan untuk gugup.

DW: Kamu takut enggak datang ke Jakarta?
John: Oh, enggak sama sekali tuh. Opini saya adalah setiap negara memiliki isu-isu tersendiri. Contohnya kalau ke New York bisa ketemu perampok, flu babi. Hahaha… apalagi kalau bicara soal politik di negara masing-masing yang memang punya masalah sendiri. Lagipula saya nyaman dengan keamanan dan penjagaan yang ada di sini. Tidak ada kekuatiran dan saya sangat senang di sini.

DW: Berapa banyak lagu yang akan kamu nyanyikan nanti?
John: Waktunya kan sekitar 1 jam 15 menit, paling-paling sekitar 12 sampai 14 lagu.

DW: Apa pendapat kamu tentang orang Indonesia? Khususnya para gadis di luar sana?
John: Oh, cantik, tentunya. Sangat-sangat cantik. Menarik dan baik.

DW: Apa sih yang kamu harapkan dari festival ini?
John: Saya berharap banget semua orang bisa show up dan antusias karena kita akan membuat semuanya menjadi pertunjukkan yang interaktif. Ini bisa menjadi pengalaman yang menarik karena orang-orang bisa melihat perkembangan musik saya terus-menerus.

DW: Lalu apakah kamu akan mempromosikan Indonesia di negara kamu?
John: Tentu iya. Sama seperti ketika saya ikut tour besar ke Australia dan Bangkok untuk mengadakan pertunjukkan di sana. Itu semua adalah pengalaman yang menyenangkan untuk mempromosikan setiap negara yang pernah saya kunjungi.

DW: Kamu punya mimpi gak buat adain kolaborasi dengan musisi lain?
John: Oh, iya tentu. Selalu! Tentu banyak orang-orang dalam pikiran saya yang bisa saya ajak kolaborasi. Biasanya kalau ada pertunjukkan saja saya suka mengajak orang lain bersama. Itu sangat menyenangkan. Ya, nantikan saja record saja yang terbaru.
DW: Rahasia ya?
John: Iya, rahasia. Hahaha….

DW: Coba deh kamu jelasin tentang diri kamu!
John: Saya orang yang paling berbahagia. Hahaha… saya senang traveling, bertemu dengan banyak orang baru, bertumbuh, dan menyenangi apa yang saya lakukan, main musik dan menikmati kesibukan saya. Berbeda ketika saya masih remaja. Saya adalah anak yang malas, memakan waktu yang banyak kalau disuruh membereskan kamar, lamban dalam mengerjakan PR. Saya sangat malas! Namun, ketika saya menemukan apa yang saya suka dan menikmati kesibukan saya, saya menjadi orang yang lebih berbahagia.

DW: Bagaimana sih prosesnya kamu bisa manggung di festival ini?
John: Saya sudah dihubungi jauh-jauh hari dari beberapa bulan sebelumnya. Kakak saya juga banyak bercerita tentang musisi berkualitas yang cukup banyak mengisi festival tersebut. Selain itu, bantuan dari manager saya juga sangat membantu prosesnya, sehingga menjadi sangat mudah prosesnya.

http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=493&artis=Gudang%20Garam%20InterMusic%20Java%20Rockinland%202009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar