Jumat, 21 Agustus 2009

Meet and Greet with Chris “Melee” Cron (The Emotional Pianist of Rock)

Jumat, 7 Agustus 2009 bukan hanya hari yang membanggakan bagi grup musik Melee yang akan mengguncang Jakarta dengan musik alternative rock mereka pada hari yang sama, pukul 20.30 WIB. Melainkan juga buat DJWIRYA.COM (DW) yang telah mendapat undangan dari pihak Warner Music Indonesia, selaku pihak yang merilis singlenya yang berjudul “Build to Last”, untuk melakukan meet and greet dengan Chris Cron, sang vokalis, keyboardist dan gitaris dari Melee.
Bertempat di ruang Bangka, hotel Borobudur, DW langsung disambut dengan hangat oleh Chris, dengan penampilan santainya yang hanya menggunakan kaos putih bergambar Snoopy ditambah celana jins. Lewat kesempatan ini, DW ingin mengenal siapakah sosok Chris, sang front-man yang selalu tampil memukau dengan gaya bermain pianonya yang ekspresif.

DW: Hai, Chris! Jelasin dong gimana perasaan kamu waktu Java Rockin’land mengundang kamu sebagai band yang akan tampil mengguncang Jakarta dengan musik rock?
Chris: Wow, excited! Sangat excited! Apalagi penampilan kita kan dipisahkan melalui studio selama beberapa bulan ini. Lewat konser ini kami benar-benar merasakan bahwa kami memang sebuah band. Keluar dari studio! Ini merupakan pengalaman pertama kali kami ke Jakarta. Pengalaman yang menarik! Sungguh excited!

DW: Oh, jadi ini pengalaman kamu pertama kali ke Jakarta? Wah, gimana nih perasaannya pertama kali ke Jakarta? Enggak takut tuh apalagi kan banyak isu tentang bom?
Chris: Oh, sama sekali tidak! Kami berani datang ke Jakarta dengan tidak ada perasaan takut sama sekali.

DW: Kalau motivasi kamu apa ketika manggung musik rock di Jakarta?
Chris: Motivasi saya? Oh, tentunya karena orang Indonesia! Ini kan adalah pengalaman pertama kami dan waktu yang tepat.

DW: Chris, sebelumnya kamu udah tau banyak tentang Indonesia?
Chris: Wah sama sekali enggak tau tuh. Saya kebanyakan di New York. Apalagi ini pengalaman pertama. Paling-paling cuma tau “Selamat malam”. Hahaha…. Good night.

DW: Apa sih yang kamu harapkan ketika orang banyak mendengar musik kamu?
Chris: Ehm.. musik yang menginspirasi dan positif. Banyak musik di luar sana yang sedih dan depresi. Itu sama sekali tidak membangun, tapi kami mau agar musik kami bisa menginspirasi mereka.

DW: Katanya kamu suka banget ya sama Travis? Apakah kamu sungguh excited waktu ketemu Travis di Singapura? Seberapa besar musiknya Travis memengaruhi kamu?
Chris: Ouw, musik yang sangat hebat! Sesuai tren. Apa ya? Pokoknya semua hal yang berhubungan dengannya sangat excited!

DW: Seperti mimpi yang jadi kenyataan-kah?
Chris: Oh, ya tentu. Cool. Apalagi waktu di Singapura saya pernah enggak sengaja bertemu dengannya di elevator. Hahaha.. It was cool.

DW: Tolong dong jelasin tentang lagu kamu yang berjudul “Can’t Hold On”!
Chris: Dulu saya punya tetangga yang hubungannya dengan saya, begitu pula dengan keluarganya. Ibunya meninggal karena terkena serangan jantung. Lagu itu untuk tentang keluarga mereka. Saya sedih, tapi herannya saya enggak menangis. Saya juga bingung kenapa bisa begitu kayak ada yang salah dengan diri saya. Hahaha.. ya lagu itu memang sengaja dibuat karena keluarganya telah banyak mendukung saya.

DW: Jadi kebanyakan lagu memang dari kehidupan sehari-hari ya?
Chris: Ya, saya kira begitu. Kita kan udah nulis banyak lagu dan begitu banyak pengalaman sedih kayak kehilangan kakek saya yang meninggal beberapa tahun lalu.

DW: Oh, sangat emosional-kah?
Chris: Ya, sangat emosional. Tepat sekali!

DW: Kamu punya enggak sih mimpi untuk bisa kolaborasi dengan musisi lain?
Chris: Pastinya! Kita udah nulis banyak lagu dan pasti kita punya mimpi buat nanyiin itu bareng musisi lain. Contohnya, Kevin Rhodes. Ya, saya sangat menyukai karya-karyanya.

DW: Siapa aja sih orang-orang yang udah ngedukung kamu untuk bisa hadir di Jakarta?
Chris: Siapa yang mendukung kami? Ehm.. sapa ya? Mungkin keluarga saya kali, ya.

DW: Di mana sih tempat favorit kamu buat nulis lagu?
Chris: Tempat favorit? Wah bingung juga tuh.. tapi, biasanya sih malam. Waktu udah mau ngantuk biasanya dapat inspirasi tuh. Hahaha…terkadang saya butuh untuk ke luar rumah, melihat gedung tinggi di Los Angeles, melihat tempat yang hangat. Ya, saya suka keluar rumah.

DW: Kalau soal memengaruhi orang lain dalam gaya bermusik kamu, apa yang kamu lakukan?
Chris: Mungkin memberikan musik yang menarik untuk didengar dan saya juga suka dengan musik klasik. Di mana itu menjadikan saya tertarik bermain piano. Dan itu bisa saya jadikan alat untuk memengaruhi orang lain dalam bermusik.

DW: Coba deh deskripsiin tentang kamu dalam 3 kata!
Chris: Stubborn, adventurous, in love.

DW: Pendapat kamu tentang orang Indonesia apa? Khususnya tentang cewek-cewek yang nge-fans sama kamu.
Chris: Hahaha.. wow, menyenangkan dan enak dilihat.

DW: Berapa hari kamu di Indonesia?
Chris: 5 hari dan besok kita akan berangkat ke Bali. Hehehe…

DW: Berapa lagu yang bakal kamu nyanyiin nanti malam?
Chris: 14

DW: Sudah sejauh mana sih persiapan kamu buat festival nanti malam?
Chris: Persiapan? Aduh apa ya? Bingung juga tuh kan baru pertama kali kemari.
DW: Ada ngelakuin ritual-ritual tertentu enggak?
Chris: Hahaha.. kalau ritual kayaknya gak ada deh. Hahahahah.. paling cuma pijit-pijit kecil. Hahaha… Gak lah, paling cuma berusaha untuk beri yang terbaik aja. Saya sangat excited dengan pengalaman pertama ini!

DW: Apa sih yang kamu harapkan dari festival ini?
Chris: Segala sesuatu yang membuat semua orang semangat. Ada yang melompat-lompat, tepuk tangan, ikut bernyanyi. Kira-kira seperti itu ya. Itu sangat menyenangkan.

http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=489&artis=Gudang%20Garam%20InterMusic%20Java%20Rockinland%202009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar