Jumat, 21 Agustus 2009

Gudang Garam InterMusic Java Rockin'land 2009 (Rock Like Never Before!!!) – 8 Agustus 2009

Banyak yang bilang malam minggu adalah malam yang panjang dan tak terasa habisnya untuk dijalani. Festival ini pun membuktikan kebenaran tersebut. Pengunjung yang hadir jumlahnya mencapai berkali-kali lipat dibandingkan sehari sebelumnya. Jalanan sepanjang Ancol saja semakin padat macetnya apalagi saat menuju gerbang antrean.

Calo pun tidak ketinggalan aksinya dalam mendalang tiket sebanyak-banyaknya agar bisa dijual kembali. Tragisnya, harga tiket yang ditawarkan oleh para calo di luar Pantai Karnaval sana bisa jauh lebih mahal daripada harga aslinya, berada dalam kisaran Rp 150.000,- s/d 250.000,-. Dengan alasan Mr.Big tampil dan harga pun berbeda dari harga kemarin. Apalagi, tiket yang dijual panitia sudah ludes tanpa sisa. Bagi yang belum memiliki tiket, malam itu merupakan malam yang kesulitannya sama seperti menghadapi penjual daging sapi yang menjual daging 3 kali lipat lebih mahal di hari raya Lebaran.

Keamanan tetap bisa terjaga dengan baik walaupun suasana begitu ramai bak semut yang ada di televisi rusak. Lagi-lagi panitia tidak mencocokkan ID pers dengan KTP sesuai peraturan. Sehingga, bisa saja ini dijadikan kesempatan untuk meminjamkan ID pers kepada orang lain. Suasana yang begitu ramai, bisa jadi merupakan alasan panitia yang tidak mungkin kerajinan mencocokkan foto yang ada di ID pers secara detil dengan wajah pemilik ID pers.

Etos kerja yang para panitia tunjukkan bisa dikatakan baik karena jadwal acara terlaksana secara keseluruhan dengan baik dan tidak memakan waktu lama untuk mengaret. Sehingga tidak merugikan manusia yang begitu ramai dan rajin mengantre beberapa jam sebelumnya untuk menyaksikan idola mereka tampil.

Mereka yang tampil di hari itu, antara lain Secondhand Serenade, Motherjane (India), Mr.Big. Sedangkan dari negeri sendiri ada /rif, Endank Soekamti, The S.I.G.I.T, Silent Farewell, Anda with the Joints, Clover & Risky Summerbee & the Honeythief, Papergangster, Airport Radio, Time Bomb Blues, Aksara Music Workshop, She, Siksa Kubur, Superglad, MRA Media Group Presents: ROXX, Bite, Tribute To Immortal Legends, Bangkutaman & Southern Beach Terror, Beside, Everybody Loves Irene, Kunci, Pure Saturday, Rock ‘n Roll Mania, Armada Racun & Gribs, Komunal, Efek Rumah Kaca, White & The Couples Company & The Adams, Melody Maker dan Sarin.

Sama seperti hari kemarin, soal penempatan musisi disesuaikan dengan kualitas mereka dengan jam-jam yang juga telah diatur. Jam 20.00 ke atas untuk band yang lebih tenar karena itu merupakan jam-jam dengan pengunjung jauh lebih ramai. Kehadiran Mr.Big yang sudah dinanti-natikan oleh sebagian besar fansnya karena band fenomenal ini sempat vakum selama 7 tahun dipastikan akan membuat band underground dan indie hanya berfungsi sebagai pelengkap saja.

Kebanyakan orang yang datang dari awal langsung menuju GG Intermusic Stage untuk menyaksikan /rif. Siapa yang tak kenal dengan pelantun lagu “Radja” ini. Bisa dikatakan /rif menjadi pembuka bagi festival ini meskipun banyak band lain yang telah terlebih dahulu tampil. Nama besar dan penampilannya yang memukau menjadi magnet yang mampu menarik pengunjung yang memang datang lebih pagi. Inilah salah satu nilai plus dari penampilan band lokal.

Sayangnya, penampilan band seperti Siksa Kubur, Superglad, MRA Media Grup Presents: ROXX, Bite, Tribute To Immortal Legends, Bangkutaman & Southern Beach Terror, Beside tidak terlalu dianggap penting oleh khalayak. Dikarenakan mereka lebih memilih untuk terlebih dahulu menempati GG Intermusic Stage, yang menjadi tempat Secondhand Serenade tampil. Padahal, masih harus menunggu satu setengah jam lagi agar bisa melihat John Vesely a.k.a Secondhand Serenade muncul menunjukkan kemampuannya bermusik. Itu semua dilakukan untuk mendapatkan tempat terbaik di antara kerumunan orang yang juga merupakan fans dari Secondhand Serenade.

John Vesely pun tampil dengan tidak mengecewakan penggemarnya yang segudang itu. Vokalnya yang khas mampu membuat semua orang yang ada di depan stage turut menyanyikan lagunya. Semuanya diiringi dengan petikan gitarnya yang khas, elemen orkestra dan iringan band. Karisma yang ada pada dirinya mampu menyulap semua mata, khususnya para gadis untuk terus bertahan menyaksikan penampilannya sampai akhir meskipun harus berdesak-desakkan ria.

Setelah penampilan Secondhand Serenade berakhir, stage memang kosong karena semua orang bubar. Namun, kekosongan itu hanya sementara. Beberapa menit kemudian, stage terisi lagi oleh kerumunan orang dalam waktu yang singkat guna menunggu penampilan sang legenda yang fenomenal Mr.Big. Padahal, penampilannya berlangsung satu setengah jam kemudian dan masih banyak band lain yang mengisi acara.

Band asal India, Motherjane, juga mampu menarik sejumlah massa untuk larut dalam karyanya. Unik memang karena India dari awalnya terkenal dengan musik yang membosankan dengan background kuno dan tidak tercermin unsur rock sama sekali. Namun, Motherjane mampu memberikan nuansa rock yang berbeda dengan deruan distorsif impulsif ala mereka. Tak heran jika Motherjane menjadi satu-satunya band India yang berhasil menembus chart di radio Amerika, Jepang dan Meksiko. Benar-benar pembuat sejarah bagi negara India dalam memajukan musik rock. Bukan hanya penonton yang mengisi stagenya yang menikmati pertunjukkannya, namun orang-orang yang sedang menunggu penampilan Mr.Big mata dan telinganya tidak bisa lepas untuk mengagumi band asal India itu.

Puncak acara terasa pada kehadiran Mr.Big walaupun penampilannya bukanlah penampilan terakhir karena ada band lain yang tampil pada jam terakhir. Seluruh pengunjung yang masih tersisa banyak di sana seluruhnya memutuskan untuk menyaksikan aksi panggung Mr.Big. Malahan banyak juga yang sengaja menyempatkan waktu di sela kesibukan dan datang begitu malam hanya untuk menantikan Mr.Big. Mereka menganggap bahwa menonton aksi Mr.Big adalah suatu keharusan. Kalau menunggu nanti-nanti belum tentu bisa datang lagi ke Jakarta. Apalagi, band ini sempat vakum selama 7 tahun sebelumnya.

Efek sound yang dihasilkan terdengar sangat sempurna untuk Mr.Big yang memang dinilai terlalu sempurna. Lirik lagu boleh ringan, tapi pengemasan aransemen lagu berhasil memberi warna tersendiri bagi genre rock. Harmoni gitar yang memorable juga menjadi formula mereka dalam bermusik malam itu. Interaksi berlangsung baik karena semua orang turut menyanyikan lagu mereka yang fenomenal itu. Stage penuh dan terasa tidak ada ruang untuk bernapas berkat hadirnya Mr.Big yang membuat semua insan tak rela kehilangan momen sedetik pun terhadapnya.

Masalah tidak selesai hanya sampai di situ saja. Karena pengunjung yang membludak, membuat jalanan sepanjang Ancol dipenuhi oleh berbagai macam kendaraan yang berlalu-lalang. Kemacetan pun terjadi cukup lama walaupun hanya untuk sekedar berjuang keluar dari pintu Ancol. Dalam konser hari itu, Mr.Big memang juaranya! Bukan hanya mengguncang Jakarta dengan rock, namun juga dengan kemacetan. Untungnya, hari itu adalah weekend dan tidak terlalu menjadi masalah. Perlu diancungi jempol bagi panitia dalam penempatan penampilan Mr.Big yang ditempatkan di hari Sabtu memang merupakan waktu yang sangat tepat.

http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=491&artis=Gudang%20Garam%20InterMusic%20Java%20Rockinland%202009



Tidak ada komentar:

Posting Komentar