
Melalui press conference yang kedua, pada tanggal 5 Agustus 2009, dari pihak narasumber Paul Dankmeyer, Peter F. Gontha dan Eki Puradireja kembali mempertegas festival ini akan tetap berjalan. Sama seperti kehidupan yang harus terus berjalan. Meskipun kita tahu bahwa baru-baru ini Jakarta mengalami peristiwa ledakan bom yang memakan banyak korban. Namun, pihak penyelenggara dari Gudang Garam sangat optimis akan festival ini. Buktinya, bukan hanya musisi lokal saja, seperti Slank, /rif, Andra and The Backbone, Superman is Dead, Burgerkill, Netral, Gigi, Killed by Butterfly, Bunga, Anda with the Joint, Bunga, Efek Rumah Kaca, Purgatory, Seringai, The S.I.G.I.T., The Flowers, The Brandals, dan lain-lain. Melainkan juga ada sederet musisi mancanegara, seperti Mr. Big, Secondhand Serenade, Third Eye Blind, Vertical Horizon, Melee, Renaissance Blvd (Amerika Serikat), MEW (Denmark), Joujuka (Jepang), Motherjane (India) dan Belanda (Bagga Bownz). Soal tiket, sejak kemarin sudah terjual kira-kira 32.000 tiket untuk 3 hari festival itu. Soal keamanan pun, sudah diperhitungkan dengan sangat baik.
Bukan hanya soal banyaknya musisi yang mengisi acara dan jumlah tiket yang terjual dalam jumlah besar, melainkan juga keantusiasan pers yang meliput festival ini. Sudah tercatat kurang lebih ada 300 media yang akan meliput. Kalau dihitung secara jumlah personal bisa mencapai 700-an. Di dalamnya juga terdapat pers dari luar negeri yang akan meliput.
Dilihat dari daftar musisi yang mengisi acara, memang tidak semuanya murni bergenre rock, misalnya Everybody Loves Irene. Eki menyatakan bahwa memang sengaja dibuat demikian agar terdapat variasi dan tidak terlalu seragam, meskipun tujuan utamanya adalah fokus kepada genre rock. Ada berbagai macam pertimbangan juga yang dilakukan oleh pihak penyelenggara dalam memasukkan musisi. Musisi yang mengisi acara memang beragam levelnya. Ada yang berasal dari indie dan underground. Tidak semuanya berasal dari band kelas atas. Namun, band indie tidak bisa dianggap remeh begitu saja karena jantung musik Indonesia saat ini berasal dari band indie. Everybody Loves Irene, di mana namanya di dalam negeri memang tidak terlalu tenar dan tergolong underground, tetapi diakui di luar negeri. Hal inilah yang bisa membawa nama baik bangsa sendiri.
Personil Renaissance Blvd dan Bagga Bownz yang turut hadir dalam press conference kemarin itu sangat yakin akan festival ini. Mereka sudah tidak sabar ingin mengguncang Jakarta dengan musik rock yang mereka bawakan. Begitu pula dengan Kaka ‘Slank’ yang menurut pengakuan mereka sudah sangat lama tidak membawakan musik rock. Alexa pun sangat mendukung dan siap memberikan yang terbaik.
Sama seperti harapan kita semua, panitia juga berharap agar festival rock ini akan terus diadakan di tahun-tahun berikutnya. Sempat dipertanyakan mengapa Slank bisa mengisi acara di festival itu? Padahal, Slank juga sempat mengisi acara pada festival Java Jazz sebelumnya. Hal ini sempat menimbulkan anggapan ketidakkonsistenan festival yang akan berdampak pada tahun berikutnya. Mereka menyatakan bahwa hadirnya Slank justru telah membuat acara ini lebih meriah. Tidak ada hubungannya dengan konsisten atau tidak karena acara ini memang mengambil ide dari luar negeri agar bisa dibawa ke Indonesia.
Pasar konsumen Gudang Garam Intermusic Java Rockin’land adalah pria konsumen Gudang Garam International yang modern, sporty, straightforward, dinamis, berjiwa maskulin, bisa diandalkan, percaya diri dan ulet. Namun, bukan berarti tidak boleh ada band wanita yang mengisi acara tersebut. Buktinya, ada She yang juga akan tampil.
Tidak ada kata sabar untuk menguncang hari esok! Karena akan ada begitu banyak kejutan yang mereka tampilkan di Pantai Carnaval Ancol selama 3 hari berturut-turut. Guncanglah Jakarta dengan musik rock!! Rock like never before!!!
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=488&artis=Gudang%20Garam%20InterMusic%20Java%20Rockinland%202009!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar