Jumat, 21 Agustus 2009

Gudang Garam InterMusic Java Rockin’land 2009 (Rock Like Never Before!!!) – 9 Agustus 2009

Kemacetan total yang terjadi pada tengah malam-malam buta di sepanjang Ancol akibat menonton penampilan Mr.Big, tidak membuat jera para pengunjung untuk kembali menapaki jejak pasir di Pantai Karnaval pada 9 Agustus 2009, yang merupakan hari terakhir festival. Walaupun pengunjung memang tidak sepadat sehari sebelumnya. Mungkin karena faktor keesokan harinya adalah hari Senin, di mana semua orang harus beraktivitas normal dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Hebatnya, sampai hari terakhir momen ini, keamanan berjalan dengan lancar. Tidak ada keributan sekecil apa pun. Polisi pun masih terus senantiasa berjaga-jaga di berbagai sela untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Ini menjadi salah satu keunggulan konser yang akan membawa nama baik bangsa di mancanegara.

Mereka yang tampil pada hari itu adalah Renaissance Blvd, Mew, Bagga Bownz (Holland), Third Eye Blind. Sedangkan dari negeri sendiri ada Slank, The Flowers, Bitter Ballen, The Monophones & Sare, Respito, Aksara Music Workshop, Cassanova, Friends of Mine, Zeke & The Popo, TIKA & The Dissidents & Fall, Invictus, Locomotive, J Rocks, Killed by Butterfly, Pee Wee Gaskins, The Upstairs, Speedkill & The Sabotage, Amazing in Bed, Mike’s Apartement, GIGI, Superman Is Dead, The Brandals, DVD Boy, Holy City Rollers & Goodnight Electric dan Noxa.

Penempatan band dengan stage tempat mereka beraksi, masih sama formulanya seperti kemarin. Sudah dipastikan orang-orang akan lebih antusias dalam menyaksikan Slank, Mew, Third Eye Blind, J Rocks, GIGI. Acara yang sudah dijadwalkan bisa dilaksanakan dari awal hingga akhir. Tidak ada pengaretan jam konser yang terlalu lama yang mengganggu kenyamanan pengunjung.

Persis seperti /rif, Slank seakan-akan menjadi band pembuka festival ini walaupun sesungguhnya masih ada band lain yang tampil terlebih dahulu. Band ini memang layak tampil di acara apa pun. Dahulu, Slank selalu beraksi di panggung Java Festival, kini ia dipanggil lagi untuk mengisi kekosongan di GG Intermusic Stage. Kehadiran Slank sangat berpengaruh di mana pun karena pengalaman makan asam garamnya dalam bermusik yang sudah puluhan tahun. Apalagi mereka mengaku sudah lama tidak membawakan musik rock dan inilah momen tepat untuk mengguncang Jakarta dengan musik rock!

Dalam perebutan tepat, orang-orang telah banyak belajar sejak dua hari kemarin. Panggung Slank bubar dan hanya kosong sementara saja. Setelah itu stage pun dipenuhi lagi oleh lautan manusia yang bersiap-siap melihat aksi Mew yang tampil satu setengah jam lagi. Gara-gara hal ini, penampilan band luar Renaissance Blvd terasa kurang menggigit di panggung. Agak sepi pengunjung yang berdatangan padahal mereka adalah band luar yang biasanya lebih beraura dibandingkan band lokal.

Mew tampil bagai menghipnotis semua khalayak ramai yang menyaksikannya. Aransemen musik yang terdengar berantakan dan tidak teratur itu justru menjadi keunikannya. Semua lagu yang terdapat di dalamnya mampu dimasukkan ke dalam aransemen yang berantakan itu. Pekerjaan yang sulit, namun Mew membuktikkan bahwa mereka bisa!

Di stage yang sama, Third Eye Blind akan tampil satu jam lagi. Banyak juga pengunjung yang antusias untuk menunggu idolanya itu muncul meskipun harus menunggu dengan cukup lama. Namun, eksistensi J Rocks sebagai band lokal juga mampu menarik banyak orang untuk menghampirinya di Telkomsel Stage. Ini merupakan salah satu kebanggaan karena para personil J Rocks yang masih tergolong muda, namun mampu menandingi aksi panggung yang memukau dari seniornya, seperti Slank, /rif dan Netral. J Rocks benar-benar bibit masa depan!

Bagga Bownz muncul kembali di hari terakhir ini setelah sebelumnya mereka juga tampil pada hari pertama. Mungkin karena letak stage yang kurang strategis, di Soundtastic Stage menyebabkan pengunjung yang menghampiri stagenya tidak terlalu melimpah. Ditambah lagi penampilan mereka berbarengan dengan J Rocks. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau musisi luar terlihat lebih beraura. Pengunjung stage terlihat sangat menikmati musik dan aksi panggung Bagga Bownz. Kali ini, mereka tampil jauh lebih baik daripada hari pertama. Tarikan vokal Mellow-C yang khas mampu melawan kemampuan nge-rap L Rock, plus bebunyian gitar XLR, gebukan drum Koen Herfst dan betotan bas Wong Jr yang berlapis. Mellow-C juga banyak berinteraksi dengan pengunjung stage dengan kemampuan bahasa Indonesianya yang terbilang cukup baik untuk kategori orang asing.

Begitu penampilan J Rocks dan Bagga Bownz berakhir sudah dipastikan ketika kembali lagi ke GG Intermusic Stage, tempat sudah semakin padat dan terisi penuh. Siapa lagi kalau bukan Third Eye Blind yang mampu membuat semua orang berharap-harap cemas akan aksinya yang sangat memukau. Sound efek terasa sempurna apalagi notasi melodius nan menggigit serta kocokan gitar ritem yang catchy menjadi ciri khas band ini. Tak diduga di akhir acara tepat setelah kembang api bertebaran di atas, mereka menyanyikan salah satu karya Michael Jackson.

Kembang api yang dimunculkan di penghujung acara memang terlihat begitu mengagumkan setiap mata yang memandang, namun percikkannya membuat mata dan hidung perih. Sangat mengganggu kenyamanan khalayak yang sedang menikmati acara. Seharusnya hal ini sudah diperhatikan sebelumnya oleh pihak panitia acara.

Selang beberapa menit, setelah Third Eye Blind membubarkan diri padahal penonton masih ingin menyaksikan aksinya, mereka langsung menyerbu Telkomsel Stage tempat GIGI unjuk gigi. Nama besar dan aksi panggung band dengan pentolan Arman Maulana ini sulit untuk dilewatkan meskipun hanya band lokal dan lagunya sudah sering kita dengar. GIGI pun semakin bersemangat dalam menunjukkan aksi pop dan rock dalam jiwa mereka begitu melihat kerumunan fans setianya walaupun waktu sudah hampir tengah malam. Semua fans dengan lancar mampu menyanyikan setiap lagu GIGI yang sudah mendarah daging itu.

Arman pun di tengah penampilannya sempat berinteraksi dengan pengunjung. Berharap agar festival ini terus diadakan tahun depan atau mungkin setengah tahun lagi karena ia sangat berharap bisa terus eksis di festival itu. Memang tidak sia-sia perjuangan GIGI membangun nama besar selama belasan tahun lamanya sehingga ia bisa terlihat memukau saat mengguncang Jakarta dengan musik rock malam itu.

Secara keseluruhan festival berlangsung dengan sangat baik. Terlihat dari jumlah pengunjung yang antusias berdatangan ke konser tanpa takut menghadapai isu bom di mana-mana. Semua band luar negeri pun sama sekali tidak gentar untuk berkunjung dan mengguncang Jakarta dengan musik rock. Komentar-komentar dari mereka semuanya positif tentang Indonesia, walaupun negara ini sedang mengalami banyak masalah. Namun, bagi mereka setiap negara mempunyai isu masing-masing dan bukan berarti harus ada ketakutan untuk menjejakkan kaki ke Indonesia, khususnya kota Jakarta! Ini juga mengajarkan kita, sebagai bangsa Indonesia untuk tetap memiliki pemikiran positif tentang negara sendiri. Kalau musisi luar saja bisa seperti itu, terlebih lagi kita! Wow, siap-siap saja dengan Gudang Garam InterMusic Java Rockin’land yang bisa jadi diadakan tahun 2010 nanti. Pasti akan lebih meriah dan memukau!

http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=492&artis=Gudang%20Garam%20InterMusic%20Java%20Rockinland%202009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar