
Tidak salah lagi bahwa mereka hadir dalam rangka mempromosikan album tersebut di industri pasar hiburan musik tanah air. Selain itu, mereka juga ingin sekali menghibur para pers, keluarga dan penggemar yang telah mengisi bangku kosong Hard Rock Café. Penampilan single mereka yang memukau di atas panggung serasi dengan menggunakan kostum yang dominan putih, mampu membangkitkan memori kita pada aksi panggung Indonesian Idol di tahun-tahun sebelumnya. Lama tak bersua tidak menjadi penghalang buat mereka karena talenta seorang bintang tetap melekat kuat dalam hati mereka.
Indra Lesmana yang memiliki peran penting dalam album ini, selain sebagai produser, pencipta, penata musik dan musisi pada keyboard keseluruhan dalam album ini, ia pun menunjukkan kemampuan profesinya sebagai penata suara atau sound engineer hingga proses mastering. Hal tersebut diterapkan pula dalam konser tersebut.
Marsya sebagai finalis Indonesian Idol termuda tampil dengan lagu “Dirimu Kasih”. Di mana lagu ini pernah dipopulerkan oleh grup musik Krakatau tahun 1984, ciptaan Indra Lesmana dan Mira Lesmana. Marsya pun mendapatkan pujian dari salah satu penggemar yang menyukai lagu “Dirimu Kasih” ketika acara press conference sebelum konser ini berlangsung.Nania malam itu tampil dengan begitu anggun dan cantik sambil membawakan lagu “Tiada Kata” yang merupakan ciptaan Indra Lesmana, konon dulu dipopulerkan oleh Sophia Latjuba tahun 1994. Pemilihan lagu yang sangat cocok bagi seorang Nania yang pembawaannya sangat berjiwa wanita.
Nobo kembali muncul dengan “Biarkan Aku Kembali” yang populer pada tahun 1988 sebagai salah satu hits Indra Lesmana, ciptaan Indra Lesmana dan Mira Lesmana. Ia tampil sesuai dengan ciri khas suara altonya.
Glenn berhasil menata ulang lagu ballad swing karya Indra Lesmana dan Tiara Tobing dari album Indra Lesmana – OST “Rumah Ke Tujuh”, bertajuk “Terindah Biruku”. Ia membawakannya dalam bentuk musik rock!
Teza yang menganut aliran R&B, membawakan lagu “Usai” yang merupakan proyek duet Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan dalam album “Selamat Tinggal”. Lagu ini memang populer tahun 1996, namun disuguhkan dalam nafas R&B.
Monita yang pernah tampil bersama grup Indra Lesmana “Reborn’ di JakJazz Festival 2008 ini tidak berniat meninggalkan kesan jazz yang melekat kuat dalam dirinya. Lagu yang dipopulerkan Andien yang berjudul “Di Batas Mimpi” dalam album “Kinanti”, ciptaan Indra Lesmana dibawakan olehnya dengan sangat indah.
Gaby yang berbakat bermain gitar dan belajar gitar secara otodidak ini tampil duduk manis sambil memangku gitar saat membawakan lagu “Renjana”. Tidak seperti teman-temannya yang membawakan lagu lawas, “Renjana” adalah karya baru Indra Lesmana dan Hanny T. Lesmana. Sengaja diciptakan untuk mengenang Jack Lesmana, Ayahanda Indra yang sudah meninggal dunia. Kebetulan di hari yang sama dengan konser, 18 Oktober adalah hari ulang tahun beliau.
Vokalis terakhir asal Papua, yaitu Micky membawakan lagu bertema rasisme, “Satu Dunia”. Pada lagu ini, semua finalis Indonesian Idol tersebut naik ke atas panggung dan turut bernyanyi. Lagu ini menggambarkan tentang persatuan di dalam dunia meskipun dihuni oleh berbagai macam manusia yang berbeda-beda. Tidak ada yang lebih tinggi, maupun lebih rendah. Ini juga merupakan karya baru ciptaan Indra Lesmana dan Hanny T. Lesmana.
Kecintaan mereka akan Republik Indonesia terlantun dalam suatu karya “Kembali Satu” di akhir penampilan konser. Di sinilah penyatuan 8 karakter vokal yang berbeda terlihat bersatu seraya kompak mengenakan kaos bertuliskan I Love RI! Kita pun percaya jika karya mereka bukan hanya bertujuan untuk menambah daftar portfolio seorang Indra Lesmana, namun juga untuk membawa nama Republik Indonesia lebih maju melalui karya musik yang berkualitas.
http://www.djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432457&artis=Indra%20Lesmana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar