Senin, 29 Juni 2009

RIP Michael Jackson: Hidupnya Akan Selalu Melegenda di Hati Kita Semua

Di zaman serba internet ini, informasi begitu cepat tersebar. Begitu bangun pagi, salah satu hal yang diingat adalah mengecek email, situs pertemanan seperti Facebook, Twitter dan lain-lain. Sempat membuat tidak percaya foto Michael Jackson itu terpampang hampir di setiap halaman utama website dan setiap status kebanyakan membicarakan tentangnya. Ya, sang legenda itu telah meninggalkan kita semua untuk selamanya pada 26 Juni 2009 kemarin, pukul 00.30. Jacko (biasa ia dipanggil) ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya, Los Angeles. Diperkirakan karena serangan jantung yang dideritanya.
Semua orang bersedih karena kepergian pria kelahiran Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 ini. The King of Pop ini telah banyak mengukir setiap karya musik dalam setiap hati orang yang mengenalnya. Meskipun banyak berita kontroversial yang selalu diberitakan, mulai dari ketagihannya melakukan operasi plastik, penyakit kulit akibat suntik putih, hingga pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Namun, hal itu tidak membuat langkahnya terhenti dalam berprestasi dan namanya terus meroket hingga melegenda.
Jacko dibesarkan di bawah naungan ayahnya yang begitu otoriter, kasar dan suka menyiksanya. Masa kecilnya hampir tidak ada seperti anak-anak pada umumnya yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain. Kesepian selalu mengisi masa kecilnya, namun ia besar di lingkungan orang terkenal dan berdampak. Mungkin itu salah satu faktor yang membuat anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini mampu merilis karirnya sejak belia. Sejak tahun 1964, ia telah bergabung dengan grup pop bersama kelima saudara laki-lakinya. Dan terkenal dengan sebutan Jackson Five.
Tahun 1982, Jacko merilis album pop terbaiknya “Thriller”, yang mengubah peraturan mengenai pemasaran musik pop. Dan ini bukan hanya karena video klip yang menjadi perintis pemasaran musik di kemudian hari. Menurut Guinness Book of World, album ini paling laku sepanjang sejarah sebanyak 65 juta kopi.
Tahun 1991, di saat musik hip-hop mulai meraja lela, Jacko memperkerjakan Tedd Riley untuk memoles album barunya, “Dangerous”. Penggemar dan kritikus musik tidak menyukai musik yang lebih kasar dan aransemen yang ringan, namun sejumlah lagunya seperti “Black and White”, “Remember The Tima” dan “In The Closet” menjadi hits. Tahun 2001, album Jacko berikutnya, “Invicible”, dibuat dalam waktu enam tahun, namun dalam waktu kurang enam minggu hilang dari tangga lagu. Hanya satu single, “Rock My World”, yang dirilis penuh secara global. Jacko mengatakan kurangnya promosi karena sebelumnya tidak mau memperbaharui kontrak dengan Sony.
Bulan Maret 2009, dalam satu konferensi pers dramatis Jacko mengumumkan 50 konser kembali dan perpisahan di London. Dia mengatakan dalam jumpa pers itu, "Inilah saatnya. Saya ingin mengatakan ini akan menjadi penampilan saya terakhir di London.". Kunjungannya ke Inggris dilakukan setelah tercapai "kesepakatan perdamaian" di Pengadilan Tinggo London bulan November 2008, dengan putera raja Bahrain yang menuntutnya membayar ganti rugi £4,7 juta karena mengingkari kontrak. Tiket konser sebanyak 750.000 habis terjual dalam beberapa hari, namun bulan Mei promotor konser mengatakan beberapa pertunjukan awal akan ditunda agar Jacko memiliki waktu lebih banyak untuk berlatih. Sayangnya, ia tidak akan bisa beraksi di konser itu untuk selama-lamanya.
Seorang legenda yang telah menghabiskan hidupnya sebanyak setengah abad tentunya telah banyak prestasi yang terukir. Satu halaman berita tidak akan cukup untuk membahasnya, meskipun hanya seorang Jacko. Bahkan, satu buku yang tebal pun dirasakan tidak akan ada habisnya. Hanya di hati kita masing-masinglah setiap kenangan yang berbeda mengenai hidupnya bisa terukir abadi. Lagu-lagunya akan tetap terkenang dan menginspirasi seluruh dunia, hingga melahirkan Jacko berikutnya. Selamat jalan Michael Jackson!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar