7 November 2009 kemarin bertempat di Istora Senayan, Jakarta puncak penyelenggaraan Djarum Super Jakarta International Blues Festival (DSJIBF) 2009 yang digagas oleh InaBlues (Indonesian Blues Association) dan didukung oleh Djarum Super telah digelar. Bertemakan “Back to the Roots of all Music”, di mana terdapat variasi musik yang beragam pada pecinta musik Indonesia. Ini bisa menjadikan daya tarik Indonesia di mata negara lain dan sekaligus memberikan citra bahwa masyarakat Indonesia adalah pecinta musik yang variatif dan memiliki musikus blues yang tidak kalah dibanding negara lain.“Saya berharap acara DSJIBF akan menjadi agenda tahunan pada pesta musik di Indonesia.” ujar Fauzi Bowo, Pembina InaBlues dan sekaligus Gubernur DKI Jakarta, di sela-sela acara pembukaan DSJIBF 2009.Selama 11 jam penonton disuguhkan oleh penampilan artis dan musisi blues dari 4 panggung yang berbeda, 2 panggung indoor dan 2 panggung outdoor. Red Stage yang merupakan panggung outdoor menekankan pada sajian “the fruits of blues” seperti pop, rock hingga classic rock. Ada grup musik Discus, Bondan Prakoso & Fade 2 Black, The Changcuters, The Dance Company, GIGI, Stevie Item Family (Audy & Jopie), Rama Satria & Electric Mojos, kolaborasi Abdee ‘Slank’, John Paul Ivan & Andi /rif serta band tamu dari Thailand, Sol Dog Blues BandUntuk menikmati wajah-wajah fresh (blues hope) dalam dunia musik tanah air, Black Stage telah menampilkan aksi panggung band-band berpotensi besar, seperti Normal, Melodrama, The Audio, Valsetto, Alligator, Wonderbra, Ken Arok Syndicate, Define Divine, The Old Brothers dan Andre Harihandoyo & Sonic People.Green Stage menyuguhkan tema akustik yang diramaikan permainan gitar dobro yang unik dari Adrian Adietomo, Endah & Rhesa, Donny Suhendra & Big City, Kiboud Maulana dan ketua InaBlues sendiri, Oding Nasution.Pentas Blue Stage yang didominasi penampilan para musisi blues tamu dari mancanegara akan menghibur para die-hard blues dengan komposisi-komposisi bercorak “mainstream blues”. Mereka yang tampil adalah Blues Train (Singapura), Kara Greinger (Australia/AS), Mike Wilgar (Inggris) dan Jan Akkerman (Belanda). Bukan hanya musisi asing yang tampil di Blue Stage, tetapi juga ada dari negeri sendiri, yakni InaBlues All Star serta Gugun & Blues Shelter yang memainkan lagu-lagu terbaiknya.Festival tersebut memang tidak terlalu padat pada hari itu. Kepadatan panggung memang lebih banyak terjadi pada penampilan artis yang namanya lebih menjamur di tengah masyarakat. Namun, sebagai pecinta musik kita optimis bahwa DSJIBF ke depannya akan semakin maju dan lebih baik lagi. Sehingga, generasi muda pun bisa mencantumkan musik blues dalam agenda pribadinya. Sampai jumpa di DSJIBF tahun 2010!
http://www.djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432470&artis=Djarum%20Super%20Jakarta%20International%20Blues%20Festival
Saat membaca judulnya, pasti banyak yang beranggapan miring tentang seorang Thalita Latief yang memang terkenal sebagai seorang aktris film, model, pesinetron dan presenter musik. Aji mumpung-kah?Pemilik nama lengkap Thalita Annemarie Latief ini memang tumbuh dalam keluarga seni. Bakatnya dalam bermusik telah terlihat sejak memasuki dunia sekolah. Berbagai vokal grup, bimbingan vokal dan paduan suara terus diikutinya hingga ia berseragam abu-abu. Range vokal yang cukup luas dan berkarakter pun juga dimiliki oleh artis yang lahir di Jakarta, 6 Desember 1988.Jalan hidup mengharuskan Thalita memulai karirnya menjadi seorang model di majalah saat tidak sengaja mengikuti pemilihan tersebut. “Keinginan untuk menjadi seorang penyanyi memang sudah ada sejak aku kecil, namun jalan yang aku dapat berbeda dan tidak mudah. Justru di saat aku sedang tidak memikirkan untuk menyanyi, tawaran itu muncul. Dan saat ketemu orang-orangnya, langsung klik semuanya seperti sudah diatur serta easy going,”ujar Thalita.Proses kreatif yang hanya memakan waktu beberapa bulan pun berhasil dijalaninya dengan baik. single “Aw Aw Awas” ciptaan Anji ‘Drive’ dan dibidani oleh Alam Urbach ini sudah bisa dinikmati di pasar hiburan musik. Menggambarkan tentang rona kehidupan remaja dengan lirik sedikit usil, simpel dan bernada manja bak jalinan rona-rona indah kehidupan percintaan remaja.Thalita ingin menjual kualitasnya ketika berkarya. Bukannya malah memberikan image yang kontroversial agar singlenya laris manis dengan mengumbar keseksian tubuh. Ia ingin muncul dengan aura gadis berusia 20-an, yang terlihat girly, smart, simpel, tetapi tetap stylish dan mengikuti mood yang ada.Summer Records Artist Management mengharapkan agar single ini bisa diterima dengan baik di masyarakat. Maju terus industri musik di Indonesia!
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432469&artis=Thalita%20Latie
Gerakan “Cicak VS Buaya”, yang berisikan tentang persengkataan antara Polri dengan KPK memang sedang marak dan hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Walaupun hanya berperan sebagai masyarakat awam yang buta soal hukum di Indonesia, secara tidak sadar kita juga tidak bisa menerima begitu saja bila korupsi masih merajalela di negara ini!Di zaman serba canggih yang banyak mengandalkan keunggulan teknologi dan informasi, orang-orang banyak terlibat dalam grup di Facebook dalam rangka mendukung KPK. Bisa dilihat di link location berikut ini: http://www.facebook.com/group.php?gid=169178211590&ref=mf dan http://www.facebook.com/group.php?gid=175302461299&ref=mf&v=wall. Ini merupakan langkah kecil kita sebagai bentuk dukungan terhadap KPK!Para musisi kondang pun tidak mau ketinggalan untuk peduli pada gerakan “Cicak VS Buaya” dalam upaya mendukung KPK. Maka digelarlah press conference, 3 November 2009 bertempat di Rolling Stone Indonesia, Jakarta yang dihadiri oleh Tim Cicak, Teten Masduki, Fariz RM, Netral dan Efek Rumah Kaca untuk merilis lagu “KPK Di Dadaku”.Fariz RM, Once Dewa 19, Efek Rumah Kaca, Jimmo KJP dan Netral baru saja merekam sebuah lagu berjudul “KPK Di Dadaku”. Lagu yang berasal dari aransemen lagu “Garuda Di Dadaku”, dipopulerkan oleh Netral. Di mana lagu tersebut pernah menjadi sebuah theme song untuk film berjudul sama. Hanya diubah saja liriknya oleh musisi-musisi tersebut dalam rangka memberikan dukungan kepada KPK.Mari terus dukung KPK dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia dengan semangat “KPK Di Dadaku”!
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432468&artis=KPK
Tak terasa sudah sebulan berlalu sejak gempa Sumatera Barat sebesar 7,9 SR terjadi. Dan sudah sebulan lamanya pula ribuan relawan, baik dari dalam maupun luar negeri bahu-membahu membantu korban di titik-titik bencana. Mereka telah bekerja pantang lelah, berjuang guna mengembalikan senyum di bibir dan wajah saudara-saudara kita di Sumatera Barat.Sabtu, 31 Oktober 2009 kemarin adalah hari terakhir masa tanggap darurat untuk Gempa Sumatera Barat yang ditetapkan pemerintah. Dan tiba saatnya para relawan kembali pulang ke tempat asal mereka masing-masing.Kerja keras para relawan sangatlah patut diacungi banyak jempol. Maka Dompet Dhuafa menggagas acara perpisahan dengan para relawan pada hari yang sama di Auditorium Gedung RRI Padang, Jalan Sudirman No. 12, Padang, yang dimulai pukul 18.00 WIB dan usai pukul 22.30, bertemakan “Malam Pelipur Lara”, “Bangkitlah Saudaraku” dan ”Tarimo Kasih Relawan”.Momen berharga ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Marlis Rahman, Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Republika, Parni Hadi, tokoh masyarakat Sumatera Barat, Basril Djabar, Ihsan ‘Idol’, grup nasyid ‘FI’ dan seluruh perwakilan relawan yang terjun ke Sumatera Barat. Penyair dan Budayawan, Taufiq Ismail juga turut tampil ke panggung membacakan puisi tentang bencana.Ini merupakan wujud deklarasi mereka dalam berterima kasih kepada relawan Gempa Sumatera Barat. Salut untuk para relawan karena mereka telah memberikan dampak yang besar bagi negara ini sama seperti pepatah yang mengatakan, “Jangan bertanya, apa yang bisa negara beri untukku? Melainkan bertanyalah, apa yang bisa ku beri untuk negara ini?"
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432467&artis=Dompet%20Dhuafa
Apa yang ada di dalam benak Anda tentang musik blues? Musisi tua? Jadul? Tersegmentasi untuk kalangan tertentu? Djarum Super Jakarta International Blues Festival (DSJIBF) mematahkan semua tembok penghalang itu! Melalui press conference 2 November 2009 di FX Music, DSJIBF yang merupakan festival blues pertama dan terbesar di Asia Tenggara hadir dengan mengangkat tema “Back to the roots of all Music” pada 7 November 2009 di Istora Senayan, Jakarta. Dan akan menampilkan deretan musisi dan band blues yang jauh lebih banyak dan beragam, baik dari dalam maupun mancanegara.Press conference tersebut menghadirkan Wibowo Suseno Wirjawan, ketua panitia DSJIBF 2009, Oding Nasution, ketua Asosiasi Ina Blues, serta penampil musik blues di festival tersebut, Mike Wilgar, Andre Hadihandoyo dan Sonic People. Mereka menjelaskan bahwa festival blues ini bukan sebuah pergelaran yang diwujudkan karena sekedar ingin memberikan “kesempatan” bagi genre ini untuk eksis di tengah maraknya festival jenis musik lain.Blues bukan barang baru. Sejak ditemukan oleh para budak keturunan Afrika-Amerika di sepanjang semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad 19 (sekitar tahun 1895), bisa dikatakn blues telah berkembang sangat pesat dan mengakar kuat di hampir semua lapisan musik. Kita bisa menemukannya di festival jazz, irama R&B, hip-hop dan rock and roll. Blues juga selalu menjadi “kendaraan” musical dalam proses jamming di berbagai acara panggung. Dan kini, penggemar blues pun tak bisa lagi dikatakan tersegmentasi. Tidak hanya terkesan hanya milik musisi-musisi tua. Karena generasi baru terbukti banyak bermunculan. Terutama pada festival ini. Dari negeri sendiri, mereka yang akan tampil adalah Gugun & Blues Shelter, Rama Satria, Adrian Adioetomo, Blues Train, Kiboud Maulana, Gigi, The Dance Company, Endah, Resha, The Changcuters, Yopie Item dengan kedua anak kandungnya, Audy dan Stevie Item, Bondan Prakoso dengan ayahnya, Sisco, Abdee Negara (Slank) dengan John Paul Ivan dan vokalis Andi /rif. Musisi mancanegara yang hadir, antara lain Jan Akkerman (Belanda), Mike Wilgar (Irlandia), Muddy Waters, Eric Clapton dan Blues Traveler serta Kara Grainger (Australia). Menjelang puncak acara DSJIBF 2009 akan ada penampilan khusus artis-artis lokal dan internasional, antara lain 4 November 2009 di Hard Rock CafĂ© tampil Mike Wilgar, 5 November 2009 di Black Cat, Plaza Acardia Senayang tampil Jan Akkerman dan 6 November 2009 di Margo City, Depok tampil Kara Grainger.Harga tiket hanya sebesar Rp 100.000,- (presale Rp 75.000,- sampai 31 Oktober 2009). Tiket dapat diperoleh di tiket box seperti biasa dan juga di Istora Senayan pada 7 November 2009. Pintu dibuka pada pukul 12.30 WIB! Ayo tunggu apa lagi? Siapkan diri Anda untuk menyaksikan sebuah pesta blues lintas generasi! Maju terus industri musik blues di Indonesia.
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432466&artis=Djarum%20Super%20Jakarta%20International%20Blues%20Festival
Malam minggu kemarin, 31 Oktober 2009 pastinya tidak akan diliput rasa bosan jika datang ke Java Soulnation Festival 2009! Apalagi sembari meng-update status di Facebook atau Twitter yang berhubungan dengan festival besar tersebut. Alhasil, banyak teman yang gigit jari karena telah melewatkannya begitu saja!Mereka yang hadir untuk mengisi 8 panggung di Istora Senayan, antara lain Maliq & D’Essentials, IndonesiaUnite RISE by Glenn Fredly feat Dewi Sandra, Iwa K, Pandji, Ras Mohamad, Soul ID, Sania, Aiko dan Matthew, Music Soulchild, Jessica Mauboy feat IZ, DMC of Run DMC, Tortured Soul, DJ Moni, Joeniar Arif, Neo, Dira J. Sugandi, Soulvibe, Aldisyah, Home Grown, Aditya, Bondan Prakoso & Fade 2 Black, DJ Larry, Ndeesaster Live PA, DJ Spooky, Rap Battle, Onzzo & DJ Kazz, B Boy Battle, Batik Tribe, DJ Battle, Zamzam, Axis Band dan Sevensoul.Festival pada hari kedua tersebut sayangnya tidak sepadat hari pertama. Banyak yang menilai bahwa nama musisi yang mengisi acara tidak terlalu menjual pada seperti hari pertama. Namun, mata, hati dan telinga kita terasa terus terbuka ketika menyaksikan penampilan Maliq & D’Essentials yang begitu mengagumkan. Kalau bicara musik soul di Indonesia, sudah pasti mereka jagoannya walaupun selalu memengaruhi audience dengan berbagai genre, seperti pop, rock, jazz, hingga R&B.Axis Main Stage pun kembali dikerubuti antrian panjang seperti hari kemarin saat mengantre demi menyaksikan The Ting Tings. Semua dilakukan demi menyaksikan penampilan dari negeri sendiri, IndonesiaUnite RISE yang dipelopori oleh Glenn Fredly dan kawan-kawan. Antusiasme penggemar pun untuk turut memberikan bantuan saat penggalangan dana pun sangat besar bagi korban gempa di Sumatera dan sekitarnya. Mungkin hal ini yang membuat Right Stage agak sedikit sepi ketika Joeniar Arif tampil.Aksi panggung Neo membawa kita berkangen ria dengan masa tahun 1990-an sewaktu lagu “Borju” sedang hits. Mampu bersaing bersamaan dengan Jessica Mauboy yang berkolaborasi dengan IZ di Avolution Stage. Cewek berdarah campuran Australia-Indonesia ini bisa membuktikan kemampuannya dalam musik rap, juga sebagai runner up Australian Idol 2006. Penampilan seorang legenda, DMC yang konon terkenal sebagai pionir berdirinya grup musik Run DMC ini tentunya sangat ditunggu-tunggu! Disusul dengan Music Soulchild, yang notabene bernama asli Taalib Johnson ini, yang menganggap bahwa musik soul adalah agamanya. Tampil dengan rumus musik unik dengan mencampuradukkan R&B kontemporer, soul, funk, alternative, blues, jazz dan hip-hop. Tortured Soul pun muncul lagi di hari kedua setelah penampilan Music Soulchild. Tidak akan pernah bosan menyaksikan trio Ethan White (keyboard & background vocal), John Christian Urich (lead vocal & drums) dan Jason Kriveloff (bass and background vocals) ini. Di penghujung malam pun terasa lengkap dengan adanya ritual kehidupan malam yang diiringi gesekan musik dari 3 DJ, DJ Moni, DJ Spooky dan DJ Battle. Pulang larut malam, bahkan hingga pagi pun tidak menjadi masalah karena jiwa terisi dengan berbagai genre musik yang beragam dan berjiwa muda! Maju terus industri musik Indonesia dan terus menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya tanpa lupa dengan saudara kita yang sedang mengalami musibah. Sampai jumpa di Java Soulnation Festival 2010!
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432464&artis=Axis%20Jakarta%20International%20Java%20Soulnation%20Festiva
Tidak datang ke Axis Jakarta International Java Soulnation Festival 2009, 30 Oktober 2009 kemarin? Wah, pastinya akan sangat menyesal sama seperti melihat nasi yang sudah tidak ingin disantap karena sudah menjadi bubur. Nasi memang bisa basi, namun Java Soulnation Festival 2009 kemarin tidak pernah basi untuk dibahas terus- menerus!Mereka yang tampil mengisi 8 panggung Istora Senayan waktu itu adalah Slank Charity Concert, Tortured Soul, Pesta Rap Reunion, Corporate Lo-Fi, Arrested Development, DJ Spooky, RAN, Pandji IndonesiaUnite feat Denada, Rayi ‘RAN’ dan Abdee ‘Slank’, Tangga, T Five. Boogimen, Ras Mohamad, J-Flow, DJ Lenno, Konflik Live PA, Crystal Opera Live PA, DJ Moni, Rap Battle, The G, B Boy Battle, X-Calibour, DJ Battle, Rafi & The Beat feat Cindy Bernadette & Abdul, Axis Band dan SAI and The Funky Bunch. Memang tidak salah jika Slank selalu mendapat tempat di berbagai macam festival yang Java Festival Production (JFP) gelar. Pada Java Soulnation tahun ini mereka menggelar Slank Charity Concert, bukan sekedar memberikan suasana tidak lazim di tengah publik pecinta genre musik hip-hop, rap, R&B, soul dan electro dance, yang mampu memikat hati penggemar setianya. Namun, mereka berkarya juga untuk menggalang dana bagi para korban gempa bumi di Padang dan sekitarnya.Pesta Rap Reunion di Avolution Stage telah menggerakkan hati orang-orang dengan sihir hip-hop plus lirik yang jenaka. Pastinya Boogimen juga menyihir syaraf-syaraf penonton. RAN, band super catchy ini membuat Right Stage dipenuhi begitu banyak anak muda, terutama gadis belia. “Thanks God It’s Friday”, sebuah lantunan lagu dari RAN menunjukkan kalau Jumat, 30 Oktober 2009 itu adalah harinya mereka!Tidak lupa mengagungkan negara Indonesia, Java Soulnation Festival juga menghadirkan Pandji beserta rombongannya, Denada, Rayi ‘RAN’ dan Abdee ‘Slank’. Mereka menyampaikan pesan agar kita sebagai generasi muda untuk tetap bersatu, bangga dan terus berkarya untuk Indonesia. Entah apa pun latar belakang dan profesi kita karena pecinta musik yang memenuhi Right Stage mempunyai latar belakang dan profesi yang berbeda-beda,Nama di jajaran blantika musik dunia memang masih disebut sebagai pendatang baru, dianggap ‘kekanak-kekanakan’ dan kualitas lagu pasaran, tetapi The Ting Tings sudah merajai setiap hati anak-anak muda Indonesia lewat debut single “That’s Not My Name”. Mereka rela membayar tiket lebih mahal dan meng-antre lebih awal dari jam panggung demi menyaksikan duo Jules De Martino dan Katie White tersebut. Sayangnya, dalam Special Show itu tidak semua pers diizinkan untuk mengambil gambar The Ting Tings melalui depan batas pagar yang ditujukan untuk pers mengambil gambar. Hanya kalangan tertentu saja yang diizinkan. Selain itu, banyak yang menilai grup musik sekeren Ting Tings seharusnya ditempatkan pada hari Sabtu, 31 Oktober 2009 agar lebih menarik massa.Penonton seakan tidak berhenti bergoyang ketika Arrested Development membawakan musik hip-hop yang ceria. Mereka menyebutnya ‘life music’. Tortured Soul masih setia memenuhi panggung Java Soulnation kali ini setelah tahun 2006 dan 2007 lalu mereka juga meriuhkan penonton yang hadir.Tangga dan T Five juga masih eksis di hati orang Indonesia meskipun di panggung lain muncul band-band internasional yang bersaing dengan mereka. Rupanya banyak juga yang kangen dengan T-Five setelah sekian lama mereka vakum dalam berkarya. Lewat festival ini, tentunya kita berharap T-Five akan menunjukkan taringnya kembali! Memang benar kata orang kalau kehidupan malam tidak akan lengkap tanpa kehadiran DJ! Maka, sebagai penutup kita diajak untuk menikmati kehidupan malam positif dari 3 DJ yang berbeda, DJ Spooky, DJ Moni dan DJ Battle. Benar-benar menambah semangat untuk menyambut malam minggu keesokan harinya di acara yang sama! Maju terus generasi muda Indonesia dengan terus berkarya dan peduli terhadap sesama yang sedang ditimpa musibah. God bless Indonesia!
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432463&artis=Axis%20Jakarta%20International%20Java%20Soulnation%20Festiva
Setelah mengeluarkan album kompilasi “The Best Of Republik Cinta Artists Vol. I tahun 2008 kemarin, Republik Cinta Management yang berdiri pada Maret 2007, di bawah naungan Ahmad Dhani ini menunjukkan konsistensinya dengan mengeluarkan “The Best Of Republik Cinta Artists Vol. II” tahun ini.Begitu menyebut kata ‘Republik Cinta’ pastinya kita langsung terngiang dengan salah satu nama besar Mulan Jameela. Mungkin itu salah satu faktor yang mendorong mereka menggunakan wanita cantik itu sebagai model pada cover album tersebut, yang bisa mewakili semua artis besar di dalamnya.Masih dengan artis yang sama seperti pada volume I, yaitu Dewa 19, Mulan Jameela, Andra and The Backbone, Dewi Dewi dan The Rock. Namun, yang membuatnya berbeda adalah adanya suara Mita ‘Virgin’ yang berkolaborasi dengan Mulan Jameela lewat lagu “Cinta Mati 2” pada track ke-2. Lagu ini mengisahkan tentang sulitnya menjaga sebuah cinta mati.Hai sahabatku…jangan pernah melimpahkan kesalahanmuPada semua yang anggap merebut kekasih hatimu..mencuri pasangan jiwamuPada track ke-3, kita diajak untuk ber-kangen ria kembali dengan lagu andalan Dewa 19 yang bersifat agak lawas, “Kangen”. Lagu yang sudah begitu mendarah daging dengan nuansa melankolis dan slow di telinga kita ini tidak akan bosan didengar semua orang. Bahkan, grup musik Maha Dewi pun mampu membawakannya dengan sangat indah.Meskipun telah dibubarkan pada tahun 2008, Dewi Dewi yang beranggotakan 3 wanita seksi itu juga masih eksis untuk mengisi kekosongan tempat di album ini lewat “Dokter Cinta” pada track ke-5. Irama R&B dan beat seakan meningkatkan adrenalin dalam jiwa.The Rock membawa kita untuk mengagumi hal-hal yang berharga dalam hidup seperti mengagungkan surga dalam “Kamu-Kamulah Surgaku” pada track ke-6 sambil ber-rock ria.Takut kehilangan seseorang dan sedang sedih? Mulan Jameela menghibur kita dengan lagu “Bukannya Aku Takut” pada track ke-11. Lirik lagu yang memang melantunkan kebodohan akan cinta, namun tetap saja kita serasa ingin larut di dalamnya.Ku tak pedulibila ku benar-benar cinta.. matiKu tak peduliKu memang beginiBila ku benar-benar cinta.. matiKu tak peduliApa saja yang kau inginkan.. aku relaPada track ke-11, Andra and The Backbone mengajari para pria bagaimana caranya ber-“Main Hati” dengan seribu wanita hingga menemukan yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga, pencarian pun berakhir bagaikan penghujung track dari album ini.Bagi yang belum memiliki album-album artis Republik Cinta yang lain dan “The Best Of Republik Cinta Artists Vol. I”, album “The Best Of Republik Cinta Vol. II” memang wajib dikoleksi. Mendengar lagu-lagu di dalamnya, tidak akan pernah bosan karena berisi banyak hits bak mendengar lagu di radio tanah air, sesuai dengan apa yang direquest.Track list:1. Bukan Cinta Manusia Biasa – Dewa 192. Cinta Mati 2 – Mulan Jameela feat. Mita ‘Virgin’3. Kangen – Dewa 194. Sempurna – Andra and The Backbone5. Dokter Cinta – Dewi Dewi6. Kamu-Kamulah Surgaku – The Rock7. Wonder Woman – Mulan Jameela8. Roman Picisan – Dewa 199. Elang – Dewi Dewi10. Aku Bukan Siapa-Siapa – The Rock11. Bukannya Aku Takut – Mulan Jameela12. Main Hati – Andra and The Backbone
http://djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432462&artis=Republik%20Cinta
Axis Jakarta International Java Soulnation Festival 2009 bukan tinggal menghitung hari lagi, tetapi tinggal menghitung jam saja. Maka, sebentar lagi ritme musik akan segera menghipnotis syaraf-syaraf sehingga tubuh mengikuti ritme musik yang ada. Memang sengaja dibuat berbeda konsepnya dengan Java Soulnation 2008 lalu yang lebih banyak menampilkan R&B dan hip-hop. Kini, memang sengaja dibuat dengan menampilkan lebih banyak genre musik untuk menghibur para pecinta musik urban (rap, hip-hop, soul, R&B dan pop). Sehingga, pantaslah bertema: “One Nation One Rhythm”.Press conference Java Soulnation 2009 diselenggarakan pada 29 Oktober 2009 kemarin, di FX Music, Jakarta dihadiri oleh berbagai pihak dari Java Festival Production (JFP), seperti Peter F. Gontha, Dewi Gontha, Paul Dankmeyer, Eki Purwadireja, perwakilan sponsor, seperti provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia, produk minuman teh bersoda dan beberapa penampil di antaranya ada Pesta Rap Reunion, Neo, Tortured Soul, Corporate Lo-Fi dan lain-lain.Menariknya, pada press conference kemarin juga menampilkan salah satu penampil terbaik dari Road to Axis Soulnation Festival bulan Juli 2009 lalu, yaitu Kevin yang akan tampil untuk mengisi salah satu panggung Istora Senayan. Di mana, ia juga menunjukkan sedikit bakat rap-nya yang begitu luar biasa. Java Soulnation 2009 memang membuktikan bahwa mereka benar-benar peduli dengan kreativitas anak bangsa.Tak lupa mengingatkan bahwa JFP mampu menghadirkan nama besar, seperti DMC of Run DMC, Arrested Development, Atlantic Starr, The Ting Tings, Jessica Mauboy dan IZ dari Australia, Corporate Lo-Fi dari Filipina, serta Tortured Soul yang banyak merebut hati penonton Java Jazz Festival 2007-2008.Tak ketinggalan dari negeri sendiri, berkumpulnya kembali grup-grup hip-hop-rap Indonesia yang tergabung di Pesta Rap, Black Skin, Boyz Got No Brain, Sound Da’Clan, Paperclip dan Sindikat 31 berencana meramaikan satu-satunya festival musik yang secara khusus menghadirkan berbagai genre musik seperti ini. Grup T-Five yang dulu begitu digemari anak muda juga bakal tampil.Banyak pula yang kecewa atas ketidakhadiran Saykoji sebagai pengisi acara. Padahal, nama Saykoji sedang booming-boomingnya dan kualitasnya dalam bermusik juga sangat baik. Ada selentingan yang mengatakan bahwa absennya Saykoji dikarenakan ia memiliki kontrak dengan pihak provider lain, yang bertentangan dengan pihak provider sponsor. Namun, Dewi Gontha dan kawan-kawan menjelaskan bahwa hal itu bukan menjadi masalah besar untuk menampilkan Saykoji. Lagipula, Igor sendiri pun berhalangan hadir pada 31 Oktober 2009.Slank dan Glenn Fredly akan tampil sembari mempersiapkan pin dan boks untuk menggalang dana yang akan disalurkan bagi korban bencana alam di Padang dan sekitarnya. Sedangkan Pandji bersama rekan-rekan IndonesiaUnite lainnya akan mengumpulkan dana untuk penduduk di Nusa Tenggara Timur yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Ini sebagai pembuktian bahwa JFP menyadari bahwa sebuah kebersamaan dalam irama dapat menjadi sebuah gerakan yang bermanfaat. Maju terus industri musik Indonesia.
djwirya.com/news/index2.php?q=real4&id=432432461&artis=Axis Jakarta International Java Soulnation Festiva