Minggu, 27 September 2009

Who Wants to Be A Bitch?? (Why Men Marry Bitches??)

Pertanyaan kontroversial bukan? Banyak orang berasumsi liar di dalam pikiran mereka ketika mendengar kata bitch (Babe In Total of Control Herself) . Bitch yang notabene berarti jalang, rese, penggerutu, liar dan sejenisnya. Apalagi bagi kita sebagai masyarakat timur yang menjunjung tinggi norma susila dan kesopanan, wanita yang dijuluki bitch pastinya akan mengalami pengucilan di lingkungannya. Namun seiring perkembangan zaman, istilah bitch lebih mengarah kepada pengertian yang lebih positif dan diberi tanda kutip menjadi 'bitch'.

'Bitch' memang bertolak belakang dari 'nice girl' yang pada awalnya diagung-agungkan di semesta alam selama ini. Saya mendapati hal ini dengan membaca buku "Why Men Merry Bitches" oleh Sherry Argov baru-baru ini. Awalnya saya banyak belajar dan mengetahui tentang keberhargaan seorang wanita lewat berbagai hal. Memang pada dasarnya bukan hanya wanita yang diciptakan Tuhan berharga, melainkan pria juga demikian. Inilah pengertian keberhargaan manusia yang selama ini saya ketahui dan alami:

Menurut Camp Wanita Bijak, "Keberhargaan seorang wanita bukanlah dari penampilannya, tetapi bagaimana ia menerima dirinya sendiri."

Menurut Excellent Service Camp, "Rumus Iblis: Keberhargaan saya berasal dari apa kata orang dan perbuatan saya. Namun, rumus Allah berkata lain: Saya berharga karena apa kata Tuhan tentang saya dan penebusan Tuhan di kayu salib yang telah mati buat saya."

Itulah yang melatarbelakangi keberhargaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, khususnya bagi wanita. Namun, bagaimana sebagai seorang wanita dapat mempraktekkan dan mengimplementasikan hal tersebut? "Why Men Marry Bitches" akan menguak 'bitchness' yang harus kita lestarikan dalam hubungan pria dan wanita. Buku ini tidak semata-mata bertujuan untuk memenangkan hati pria dan mencari suami, tetapi lebih kepada bagaimana caranya meningkatkan rasa percaya diri, mendapatkan rasa hormat yang memang sudah layak dan sepantasnya kita dapatkan sebagai seorang wanita. Percaya kepada saya, apa yang dibahas di buku itu, berhubungan erat dengan kedua pengertian di atas. Saya memang tidak akan membahas semua detil demi detil dalam buku itu, namun lebih kepada inti-inti yang penulis sampaikan.

Banyak wanita yang pada dasarnya bangga dengan menjadi seorang 'nice girl' dan diharapkan dapat memenangkan hati pria yang mereka sukai. Seorang 'nice girl' harus mendahulukan orang lain, meletakkan kebutuhannya belakangan dan berpikir bahwa dia tidak cukup berharga jika tidak mampu menyenangkan hati orang lain. Pada kenyataannya, banyak para pria tampan, dengan berbagai kualitas yang berpasangan dengan wanita yang menurut penilaian orang-orang sepertinya biasa saja dan kadang tingkah lakunya agak menyebalkan.

Penulis melakukan polling terhadap para pria, dan mereka berkata bahwa jumlah wanita percaya diri sangat sedikit. Lewat wanita yang penuh dengan rasa percaya diri-lah, para pria menemukan keseksian. Lalu, mengapa wanita percaya diri jarang ditemukan? Karena hampir seluruh media mengajarkan wanita untuk membayar harga lebih dengan cara mengikuti standar dunia yang mengharuskan dirinya bersusah payah mempercantik diri mati-matian dan seolah-olah menjadi 'pelayan' yang rela melakukan apa saja demi menyenangkan pasangannya. Secara tidak langsung, itulah yang membunuh minat sang pria terhadap wanita. Sama saja seperti wanita yang langsung kehilangan selera pada kencan pertama begitu sang pria membelikannya selusin bunga mawar dan mengatakan kepadanya, bahwa dia adalah pria yang paling beruntung di muka bumi.

Dalam hubungan percintaan, bagi para pria tidak ada yang lebih menarik ketimbang wanita yang punya HARGA DIRI dan BANGGA dengan dirinya sendiri. Itulah 'bitch' yang mempunyai pemikiran sendiri. Wanita yang fokus meningkatkan kualitas diri sendiri, semakin keras pria itu akan berusaha menjadi prioritas dalam hidupnya. Dia akan mengganggap wanita itu sebagai prospek jangka panjang ketika wanita itu menambahkan satu bumbu kunci dalam hubungan, yaitu: respek. Dan respek adalah pengikat yang akan menyatukan semuanya.

Pria akan menikahi wanita yang tidak akan mau PASRAH seperti KESET. Prinsip ini membawa wanita kepada pengertian baru mengenai para 'bitch', yaitu perempuan kuat dan bersemangat yang bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Para wanita kategori ini sama sekali tidak kasar maupun mengganggu. Mereka cukup pintar, sehingga tahu caranya terlihat simpatik tanpa usaha terlampau keras. Dia tidak akan mengorbankan dirinya demi kelanggengan hubungan. Dia tidak akan terlampau terlalu keras untuk mencari suami. Karena itulah para pria tidak menganggap mereka sebagai wanita bodoh yang bisa dimanfaatkan.

Pria tidak menikahi wanita SEMPURNA, mereka menikahi wanita MENARIK. Ini adalah kesalahan terbesar yang selalu dibesar-besarkan oleh media: Kalau kamu sempurna, cantik dan kaya, kamu akan mendapatkan rasa hormat dan cinta yang kamu idam-idamkan. Itu yang mereka bilang! Dan waktunya untuk kembali ke dunia nyata! Ketika seorang pria bertemu dengan seorang wanita yang terlalu sempurna, terlalu manis, terlalu pasrah, pria itu akan cenderung cepat bosan.

Ketika seorang wanita bersikap terlalu artifisial, pria akan resah dan kuatir tentang jati diri aslinya dan apa motivasi serta tujuan wanita itu sebenarnya. Biasanya, pria akan berpikir bahwa semua yang wanita itu kenakan bertujuan untuk menjebaknya. Makanya jangan heran apabila hubungan seperti ini tidak berkembang ke mana-mana. Wanita seperti itu akan dicap "insecure" dan terkesan bahwa dia butuh untuk diperhatikan terus-menerus.

Bukan cuma itu! Ketika seorang pria berpikir bahwa wanita ini lemah atau "insecure", dia merasa tidak perlu berusaha keras dalam suatu hubungan. Pada satu titik, situasi akan berubah menjadi "male entertainment". Hubungan mereka akan menjadi hiburan di kala senggang. Sang pria akan santai dan berpikir bahwa wanita itu sangat berusaha keras, jadi dia tidak perlu berusaha sedikit pun untuk hubungan ini. Tidak ada tantangan untuk mendapatkan hati sang wanita. Tidak ada yang menarik dari sang wanita untuk dikejar karena wanita ini mudah didapatkan.

Ketika wanita berusaha terlalu keras, pria biasanya akan mengetes untuk melihat seberapa kerasa pasangannya mau berusaha. Pria akan melempar "relationship frisbee", hanya untuk melihat seberapa tinggi pasangannya akan melompat dan seberapa jauh dia mau mengejar "relationship frisbee" itu. Pria sudah terbiasa dengan pola itu. Mereka mencoba memberi umpan supaya wanita bertingkah seperti itu. Pria mungkin akan mengetes pasangannya pada kencan kedua dengan mengatakan kalau dia suka cat kuku warna merah, atau dia suka model baju tertentu. Dan ketika wanita itu langsung "termakan" umpannya itu dan berubah menjadi seperti yang dia mau, respeknya akan berkurang.

Rahasia pria:
Definisi wanita superseksi: Wanita yang bisa mengurus dan menjaga dirinya sendiri. Dia tidak akan membiarkanku selalu mengatur dirinya. Dan dia bisa mengendalikan orang lain sesuai keinginannya kapan pun dia mau.

Jangan percaya komentar orang lain tentang dirimu. Sophia Lauren mengatakan, "Kecantikan adalah sesuatu yang kamu rasakan dari dalam dan memancar dari mata. Bukan sesuatu yang bersifat fisik." Prinsip inilah yang membuat wanita luar biasa di mata pria potensial karena wanita itu sudah sempurna apa adanya.

Pria memerhatikan cara berpakaian wanita dan akan membuat asumsi mengenai potensi hubungannya dengan wanita itu. Seorang pria menjelaskan, "Justru semakin sedikit cewek meperlihatkan kulitnya, semakin menarik dirinya di mataku. Cewek seperti itu membuat kita penasaran sama apa yang ada di baliknya. Cowok tuh nggak mau tidur sama cewek dan berpikir, 'Ah, bukan apa-apa, aku sudah pernah lihat kok.' Cowok ingin kejutan, dan itu seru serta menyenangkan."

Ketika pria melihat wanita memakai pakaian terbuka, biasanya dia akan berasumsi bahwa tidak ada hal lain yang menarik dalam diri wanita itu. Pada saat pria melihat wanita hanya dari satu sisi, dia akan tetap melihat wanita itu seperti itu. Dia tidak akan pernah menganggap wanita itu serius atau berpikir bahwa wanita itu cukup berharga untuk hubungan jangka panjang. Pria ingin menikahi wanita dalam satu paket utuh.

Ketika pria melihat wanita berpakaian sangat minim, dia tidak akan mengingat betapa indahnya tubuh wanita yang telanjang itu. Dia akan segera berpikir tentang berapa banyak pria yang pernah berhubungan denganya. Karena alasan itu, tahan dulu lima potong lingerie superseksi kelas triple tanpa selangkangan dengan stocking jala-jala, bahan karet, metal dan lima belas pengikat itu. Pakaian seperti itu akan memberi efek perasaan "pacar semua orang".

Lebih baik tidak disukai karena menjadi diri sendiri ketimbang disukai tapi tidak menjadi diri sendiri.

Rahasia pria:
Dunia ini dunia pria. Karenanya kami terbiasa melakukan segala sesuatunya dengan cara kami. Tapi, ketika seorang wanita punya caranya sendiri dalam mengerjakan sesuatu, dia membuat kami tertarik walaupun kami bakalan sedikit bingung ketika kami nggak mengerti caranya, diam-diam kami sangat menghargainya. Tiba-tiba kami bisa melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Dan kami akan menghabiskan waktu sambil mencari cara bagaimana supaya kami bisa diterima di dunianya yang menakjubkan itu.

Itu baru-lah senila kecil dari apa yang buku itu bahas mengenai hubungan pria dan wanita. Saya membahas bagian yang pertama ini karena poin tersebut merupakan dasar mengenai keberhargaan seorang wanita, yang diciptakan begitu unik. Sehingga, tidak menaruh rasa keberhargaan yang salah, seperti apa yang dikatakan oleh media. Dan tentunya tidak perlu bersusah payah menjadi seorang 'nice girl' demi mendapatkan pria karena ternyata menjadi seorang 'bitch' sangatlah mudah dan menyenangkan!

So, who wants to be a 'bitch'? Dan bagaimana pendapat para pria? Seberapa besarkah kalian menginginkan pasangan yang merupakan 'bitch'?

3 komentar:

  1. cowok kalau nikah cari yang ga bitch
    cowok kalau lagi senang2 baru cari bitch

    BalasHapus
  2. Setelah sekian lama di unggah.
    Aku baru mampir di Thn 2021 😄

    BalasHapus